onehearth
logo
Minggu, 05 Jan 2020 17:10

Modifkasi CBR150R, Aksi 2 Mekanik Sehabis Nonton Honda Dream Cup

Modifkasi CBR150R, Aksi 2 Mekanik Sehabis Nonton Honda Dream Cup

 

Rudi Setyawan dan Ari Purbo aslinya sebagai mekanik AHASS Satriya Delta Perkasa di Jl. Gajah Mada 68, Sidoarjo. Keduanya terbilang visioner, pasalnya setiap kelar tutup bengkel, setelah rutinitas yang dijalani.

Kedua lajang yang haus akan pengetahuan tentang mesin lebih dalam itu, mencoba eksperimen up grade performa CBR150R rakitan 2018. Jadi, konteksnya diluar rutinitas bengkel resmi ya.

Sebab, rasa penasaran itu muncul saat melihat langsung pagelaran Honda Dream Cup, yang sempat mampir di sirkuit Gelora Bung Tomo, Surabaya. Amat sangat kaget, ketika melihat performa CBR150R ternyata luar biasa, saat diupgrade dan dipacu rider papan atas.

Dasar itu pula, CBR150R milik Andika yang kebetulan penyuka kecepatan, dijadikan sebagai pelampiasan. Ditambah lagi, Andika panas ketika mendengar bikers penunggang sport fairing, lagi trend menekuk setang cornering sirkuit Gelora Bung Tomo. Itu artinya, progress up grade performa mesin berjalan selaras, antara Rudi dan Ari sebagai tuner dan Andika rider-nya. Mantap!

Konsep bore up diaplikasi, lewat pemakaian blok silinder BRT bore up dengan piston tipe forging berdiameter 62 mm dan diback up conrod Kawahara dengan small end 4 mm. Dengan demikian tipikal orsi square, dengan perbandingan silinder 57,3 mm dan stroke 57,8 mm. Tapi, sekarang menjadi over square dan kapasitas mesin melonjak di 174,4 cc.

Makin bengis saat perbandingan kompresi diplot di 13,2 : 1, efek pemangkasan silinder cop, berikut pembentukan sudut squish 12 derajat. Perangkat suplai gas segar praktis dipersiapkan di level lebih tinggi. Pada bagian ini, Rudi mengkanibal injector dari Ninja 250RR Mono, dipadu throttle body orsi yang dipertahankan dengan inlet 30 mm.

Jelinya Ari, untuk mendapatkan kestabilan tekanan udara saat gasingan bawah dan atas, velocity stack didesain detail. Menganut panjang 15 cm, berkontur diameter terkecil 33 mm dan terbesar 41 mm.

Cuman, flow rate dinaikkan dari program maping ECU Juken 5 Dual Band, menjadi 280 cc/minute. Tipikal gas segar drastis kian pekat. Dilayani camshaft custom, dengan data in open 20 derajat dan in close di 60 derajat, sebaliknya ex open di 60 derajat dan ex close di 20 derajat. Dengan perolehan lift cam 8,8 mm dan distabilkan pegas katup Koizumi.

Agar, siklus isap ke ruang bakar lancar, intake diporting polish. Prinsipnya, cuman meminimalisir hambatan. Tapi, mampu meminimalisir baliknya gas segar, efek perbedaan tekanan.

Sipnya, final seting kali ini, Purnomo Bagio tim Engine Management Rat Motor Sport, di Jl. Raya By pass Juanda 17, Sidoarjo didaulat berikut meninjau kemampuan HP dan Torsi maksimal yang mampu disemburkan. Untuk keperluan cornering trek sirkuit GBT, maping ignition terendah diplot di 29 derajat saat di 4500 RPM dan tertinggi di 35 derajat saat menginjak 10.000 RPM.

Dan saat diuji diatas mesin dyno test dengan BBM jenis Pertamax Turbo, diketahui HP maksimal mampu mencapai 29,6 HP saat di 9500 RPM. Selaras dengan torsi maksimal 23,21 Nm ketika bergasing di 8500 RPM.

Korelasinya makin menyambung dengan layout sirkuit GBT yang identik membutuhkan gasingan tengah atas. Kendati final gear standar 15-46, tapi konversi power to speed di gigi 3, 4 dan 5 lebih agresif.

Rambatan speednya juga ada unsur torsi yang kuat, meskipun perangkat koplingnya hanya disempurnakan pegas kopling CLD. “Kalau disimulasikan di sirkuit lebih pas untuk mengovertake, “urai Rudi yang menyempurnakannya dengan knalpot R9.

sumber: ototrend.com


Pencarian

Website Honda CBR

Ikuti

SOCIAL MEDIA

Instagram

@honda.community

Twitter Stream

@hondacomm

Facebook Page

facebook.com/hondacomm